1. Konsep Pemeliharaan Modal dalam mendefinisikan income:
Konsep pemeliharaan modal merupakan konsep perhitungan laba. Dalam konsep ini laba dianggap harus memperhitungkan bahwa modal yang diinvestasikan harus terpelihara. Ada dua konsep pemeliharaan modal, yaitu:
a. Pemeliharaan modal keuangan
menurut konsep ini baru disebut laba jika jumlah financial aktiva bersih pada awal periode melebihi jumlah financial aktiva bersih pada awal periode setelah memasukkan kembali setiap distribusi dari dan kepada pemilik. Pengukuran keuangan aktiva bersih dapat dilakukan melalui nilai nominal atau dalam satuan daya belinya.
b. Pemeliharaan modal fisik
Menurut konsep ini hanya bisa disebut laba jika kapasitas produksi fisik atau kemampuan usaha fisik pada akhir periode melebihi kapasitas produktif fisik pada awal periode setelah memasukkan kembali distribusi dari dan kepada pemilik selama periode itu.
Konsep ini muncul dalam praktik akuntansi karena modal itu harus dapat dipelihara yang dapat dinilai dari kemampuan usaha atau kapasitas produksi.
2. Revenue dan laba diakui sepanjang tahap (siklus) operasi, yaitu selama masa diterima, diproduksi, dijual dan ditagih.
Konsep pengakuan pendapatan adalah konsep kejadian kritis (critical event):
merupakan konsep pengakuan pendapatan dimana yang diperhatikan adalah kejadian-kejadian penting dalam siklus operasi perusahaan, yang dapat berupa:
a. pada saat penjualan
revenue pada saat penjualan diakui bila:
- harga produk diketahui secara pasti
- pertukaran telah selesai dengan pengiriman barang sehingga sudah dapat diketahui biaya yang sudah dikeluarkan
- dari segi realisasi, penjualan tersebut dianggap sebagai kejadian penting.
b. pada saat selesainya proyek
revenue diakui pada saat selesainya produksi dapat digunakan dalam situasi pasar stabil dan harga komoditi juga stabil. Kemudian yang dianggap menjadi kejadian penting adalah kegiatan produksi bukan penjualan; seperti jenis logam yang mempunyai harga pasar yang relative stabil seperti emas,perak, dan sejenisnya serta mungkin produk-produk pertambangan dan pertanian yang memenuhi kriteria tersebut.
c. pada saat pembayaran setelah dilakukan penjualan
revenue diakui pada saat pembayaran dilakukan apabila penjualan yang akan dilakukan dan penilaian yang akurat tidak dapat dilakukan pada barang yang akan diserahkan tersebut.
Empat kemungkinan berkaitan antara hasil dan biaya:
- pengurangan langsung biaya terhadap hasil seperti pada harga pokok penjualan mengurangi penjualan
- pengurangan langsung biaya menurut periodenya, seperti gaji direksi
- alokasi biaya pada periode yang memberikan keuntungan, misalnya biaya penyusutan
- membiayakan seluruh cost pada periode yang dibebankan kecuali dapat ditunjukkan bahwa pengeluaran akan memberikan keuntungan di masa yang akan datang, bukan pada periode itu, seperti biaya promosi.
3. Historical Cost Accounting, merupakan prinsip dasar akuntansi dimana cost principle/ acquisition cost/ historical cost merupakan dasar untuk melakukan pencatatan yang tepat untuk mencatat perolehan barang, jasa, biaya, harga pokok dan equity.
Dalam sistem historical cost, setiap perkiraan dinilai berdasarkan harga pertukarannya pada tanggal perolehan.
Laba direalisasikan dengan perbedaan antara pendapatan yang direalisasikan dengan biaya yang direalisasikan, dimana biaya tersebut merupakan pengorbanan (sacrifies) yang diharapkan tidak mendapatkan keuntungan di masa mendatang.
- Current-Value Accounting, merupakan prinsip dasar akuntansi dimana laba dianggap, karena kenaikan harga akan mengakibatkan kas yang digunakan untuk mendapatkannya memang harus seharga itu jika ingin membelinya sekarang.
- General Price Level, merupakan prinsip dasar akuntansi dimana metode Historical Cost disesuaikan dengan perubahan tingkat harga sehingga pada masa inflasi GPL lebih besar daripada nilai Historical Cost.
4. a.Definisi aktiva menurut FASB dan karakteristiknya:
Aktiva adalah kemungkinan keuntungan ekonomi yang diperoleh atau dikuasai di masa yang akan datang oleh lembaga tertentu sebagai akibat transaksi atau kejadian yang sudah berlalu.
Aktiva diklasifikasikan menjadi aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap, dana cadangan, dan aktiva lain-lain.
- Aktiva lancar
Merupakan sumber daya ekonomis yang diharapkan dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam satu periode akuntansi.
- Piutang
Merupakan hak atau klaim kepada pihak ketiga yang diharapkan dapat dijadikan kas dalam satu periode akuntansi.
- Investasi jangka panjang
Merupakan penyertaan modal yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomis dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi.
- Aktiva tetap
Merupakan aktiva berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi dan digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan operasional perusahaan dan nilainya material.
- Aktiva lain-lain
b.Pengakuan aktiva dirasakan lebih sederhana dibandingkan dengan pengukuran aktiva:
Pengakuan aktiva dicatat berdasarkan pada kejadian kapan perusahaan mendapatkan kekayaan/ aktiva itu dari pihak lain.
Sedangkan pengukuran aktiva berdasarkan nilai pertukaran seperti: book value, replacement cost, selling price, net realizable value. Nilai ini sering dianggap tidak konsisten dengan konsep teori pengukuran yang murni.
5. a. Definisi kewajiban menurut FASB dan karakteristiknya:
Kewajiban merupakan kemungkinan pengorbanan kekayaan ekonomi di masa yang akan datang yang timbul akibat kewajiban perusahaan sekarang untuk masa yang akan datang sebagai akibat suatu transaksi atau kejadian yang sudah terjadi.
Karakteristik kewajiban:
- Kewajiban itu benar ada
- Kewajiban itu tidak dapat dihindarkan
- Kejadian yang menyebabkan perusahaan memiliki kewajiban telah terjadi.
b. 2 alternatif pencatatan Obligasi Konversi:
- Pendekatan nilai pasar
Dicatat sebesar nilai pasar surat berharga penukar (saham biasa) atau obligasi.
- Nilai buku obligasi
Dicatat sebesar nilai buku obligasi jika nilai pasar saham atau obligasi tidak dapat ditentukan
6. a. Perbedaan mendasar antara modal saham (stockholder equities) dan Kewajiban (liabilities)
Perbedaannya adalah pencatatan modal saham harus dipisahkan nilai parinya dengan nilai jualnya.
b. Enterprise Theory
Yang menjadi pusat perhatian adalah keseluruhan pihak atau kontestan yang terlibat atau memiliki kepentingan baik langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan/ entity.
Misalnya: pemilik, manajemen, masyarakat, pemerintah, kreditor, fiskus regulator, pegawai, langganan, dan pihak yang berkepentingan lainnya.
Dalam praktik bisnis, munculnya employee reporting, human resources accounting, value added reporting, environmental accounting, socio economis accounting merupakan fenomena yang sejalan dengan teori ini.
7. a. 3 tingkatan pengungkapan:
- Adequate : informasi minimum yang harus disajikan
- Fair : aturan etis tentang perlakuan yang sama kepada semua pemakai laporan
- Full : menyangkut kelengkapan penyajian informasi.
Menurut saya, tingkatan yang sebaiknya digunakan adalah yang bersifat adequate karena berdasarkan standar akuntansi yang sangat konservatif.
b. Keunggulan dan kelemahan footnotes:
8. Penilaian terhadap asset:
- Input Value:
Pengukuran persediaan dengan input values merupakan pengukuran resources yang dipakai untuk memperoleh persediaan pada kondisi saat ini, sehingga untuk persediaan yang tidak perlu adanya proses produksi interpretasi mengenai nilai persediaan (input values) sangat jelas. Karena input values disini menggambarkan arus dari pada kas yang telah dikeluarkan sesungguhnya. Sedangkan kalau input values tersebut dari nilai resources yang dipergunakan dalam proses produksi, hal ini akan lebih menyulitkan untuk menentukan input valuesnya, karena adanya proses penilaian resources ke periode yang bersangkutan dan pengalokasian resources ke dalam masing-masing departemen. Namun konsep ini dapat dikurangi tingkat kesulitan penilaiannya dengan penerapan prosedur alokasi costnya, yang hasilnya akan langsung menjadi investment decision model.
- Output Value:
Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa persediaan merupakan komponen yang timbul di berbagai tingkatan proses produksi, yang pada umumnya memerlukan kegiatan bernilai ekonomis yang cukup besar, maka dengan metode input values lebih tepat. Tetapi dalam keadaan penentuan crucial event, yaitu menentukan pada saat persediaan diserahkan kepada langganan (penentuan nilai jual), maka lebih tepat kalau digunakan metode output values, karena memperhitungkan nilai current persediaan kalau dijual pada saat itu.
Untuk konsep output values ini ada 3 (tiga) konsep yang dapat digunakan yaitu:
Konsep Discounted Money Receipt: konsep ini menekankan pada, bahwa persediaan dapat dinilai dengan mendiskontokan arus kas di kemudian hari, dengan syarat:
• Nilai atau tingkat harga stabil dan ada kepastian yang tinggi.
• Timing penerimaan kas yang diharapkan cukup memberikan kepastian.
Current Selling Price: konsep ini menekankan nilai persediaan berdasarkan harga jual (pasar) sehingga diperlukan harga yang fixed, sehingga untuk konsep ini disyaratkan:
• Adanya suatu pasar yang terkendali dengan harga yang stabil – tetap.
• Tidak ada komponen biaya tambahan yang besar (material), misalnya biaya bunga atau diskonto dalam penerimaan hasil penjualan.
Net Realizable Values: dalam konsep ini perhitungan biaya yang timbul dari penjualan seperti diskon penjualan harus diperhitungkan dalam nilai penjualan bersih (Net Realizable Values). Maka konsep ini merupakan konsep current output values dikurangi dengan current values dari semua biaya tambahan, misalnya biaya penagihan, biaya penjualan.
9. Argumentasi yang mendukung dan menolak penggunaan general price level accounting:
Argumentasi yang mendukung telah dikembangkan (Richard & Myrtle 1995):
- Bahwa laporan keuangan yang tidak disesuaikan dengan tingkat harga umum atau dengan kata lain disajikan berdasarkan nilai historis tidak mencerminkan perubahan kemampuan atau daya beli (purchasing power) dari bermacam-macam asset dan klaim dalam perusahaan. Sedangkan laporan yang disajikan berdasarkan tingkat harga umum menyajikan data yang mencerminkan purchasing power dari asset dan klaim dalam mata uang tertentu pada akhir periode.
- Bahwa conventional historical-cost accounting tidak mengukur pendapatan (income) dengan sewajarnya sebagai hasil matching Rupiah dalam laporan laba rugi. Beban-beban yang telah terjadi pada periode sebelumnya dikontrakan dengan pendapatan-pendapatan yang umumnya dicerminkan dalam nilai Rupiah tertentu pada saat ini. General price-level accounting menyediakan konsep matching pendapatan dan beban yang lebih baik karena menggunakan nilai uang konstan (common value).
- General price-level accounting relative lebih mudah diterapkan. Hanya sekedar mengganti “nilai lama” dengan “nilai saat ini”. General price-level accounting mencerminkan konsep terakhir dari Prinsip Akuntansi Umum (General Accepted Accounting Principles). Sebagai akibatnya, dirasa relatif lebih obyektif dan dapat diuji kebenarannya. Karakteristik tersebut yang menyebabkan general price-level accounting lebih dapat diterima dibanyak perusahaan disbanding current-value accounting.
- General price-level accounting menyediakan informasi yang relevan bagi manajemen dalam evaluasi dan penggunaannya. Jadi laba dan rugi berdasarkan tingkat harga umum dihasilkan dari penanganan item-item moneter yang merefleksikan respon manajemen terhadap inflasi. Pada akhirnya, general price-level accounting menyajikan pengaruh inflasi secara umum terhadap laba dan menyediakan hasil investasi (rate of returns) yang lebih realistis.
Penolakan terhadap general price-level accounting didasarkan pada beberapa argumentasi berikut:
- Kebanyakan studi empiris mengindikasikan bahwa relevansi dari informasi tingkat harga umum juga lemah atau dengan kata lain tidak dapat diterima.
- Tingkat harga umum merubah rekening hanya untuk perubahan dalam tingkat harga secara umum dan tidak merubah rekening ke dalam tingkat harga tertentu. Jadi, penanganan laba dan rugi untuk asset-aset non moneter tidak diakui dan para pengguna data yang disesuaikan pada tingkat harga umum mungkin mempercayai bahwa perubahan nilai-nilai telah berkorespondensi dengan nilai-nilai saat ini.
- Pengaruh atau akibat adanya inflasi akan berbeda dalam berbagai perusahan. Perusahaan-perusahaan yang intensif modal akan lebih dipengaruhi dengan asset-aset jangka pendek.
- Biaya-biaya diimplementasikan lebih besar dari nilai pokoknya dalam general price-level accounting dibanding benefitnya.
10. a. Konsep COCI
Current Operating Concept of Income (COCI) merupakan konsep pelaporan yang tidak memasukkan losses & expenses yang terjadi dalam periode yang lalu tetapi baru dilaporkan dalam periode berjalan, dalam menghitung net income.
b. Argumentasi yang dikemukakan oleh pendukung konsep COCI dan AICI:
Menurut pendukung konsep COCI bahwa yang dicantumkan dalam laporan laba rugi hanyalah pendapatan yang berasal dari kegiatan normal, sedangkan pos yang berasal dari kegiatan yang tidak biasa dicantumkan saja dalam laporan laba ditahan, sehingga laba yang di bottom line adalah laba normal.
Menurut pendukung konsep AICI bahwa jika semua income yang berasal dari kegiatan normal dan kegiatan insidentil dicantumkan dalam laporan laba rugi dan hasil akhirnya saja yang dilaporkan ke laporan laba ditahan.
11. Pada perusahaan perseorangan maupun firma, modal pemilik tidak dipisahkan dengan modal perusahaan, sebagai laba perusahaan menjadi penghasilan bagi pemiliknya:
Teori ekuitas yang melandasi konsep tersebut adalah The Proprietory Theory. Menurut konsep ini entity itu dianggap sebagai agen,perwakilan, wakalah atau penugasan dari pengusaha atau pemilik. Proprietor (pemilik) merupakan pusat perhatian yang akan dilayani oleh informasi akuntansi, yang digambarkan dalam pelaksanaan pencatatan akuntansi, yang digambarkan dalam pelaksanaan pencatatan akuntansi dan penyajian laporan keuangan. Tujuan dari teori ini adalah menentukan dan menganalisis net worth atau kekayaan bersih perusahaan yang merupakan hak si pemilik.
Ciri-ciri teori ini:
- pemilik memiliki asset dan sekaligus juga kewajiban
- kekayaan bersihnya adalah kekayaan perusahaan dikurangi dengan kewajiban perusahaan
- teori ini berorientasi pada Neraca atau Balance Sheet Oriented
- asset dinilai dan neraca disajikan untuk mengetahui dan mengukur perubahan hak dan kekayaan pemilik.
12. Ditinjau dari praktik akuntansi leasing ini dikategorikan sebagai operating lease, yang sifatnya sama dengan sewa-menyewa biasa. PT. Asiatex tidak mengharapkan profit semata-mata dari transaksi lease tetapi mengharapkan adanya recovery dari hasil penjualan atau dengan menyewakan kembali mesin tersebut kepada pihak yang berikutnya.
Maka, pencatatan pembayaran sewa harus dibukukan sebagai beban dalam perhitungan laba-rugi setelah pembayaran dilakukan atau setelah timbul kewajiban untuk membayar.
13. a. Suatu kejadian luar biasa yang tidak memenuhi persyaratan sebagai suatu extraordinary item harus diungkap dalam laporan keuangan
Menurut PSAK:
- kejadian tidak bersifat normal (tidak biasa), artinya memiliki tingkat abnormal yang tinggi dan tidak berhubungan dengan aktivitas perusahaan sehari-hari
- tidak sering terjadi/ tidak diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang.
b. Keadaan/ kondisi suatu kerusakan akibat banjir dapat dianggap sebagai suatu extraordinary item untuk keperluan pelaporan keuangan.
Kerusakan yang diakibatkan banjir dapat berdampak pada kondisi gedung yang mengalami dampak buruknya berupa kerusakan sehingga bersifat infrequency of occurrence, tidak sering terjadi, yaitu kejadian yang tidak secara rasional diperkirakan akan terjadi berulangkali di masa yang akan datang menurut lingkungan kebiasaan dimana perusahaan beroperasi. Jadi, kejadian tersebut memenuhi syarat disebut pos luar biasa.
14. a. Pengeluaran pendapatan dan pengeluaran modal:
Perbedaan antara pengeluaran pendapatan dan pengeluaran modal adalah jangka waktu dan manfaatnya..
1) Pengeluaran modal (capital expenditures) adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya satu tahun). Pengeluaran modal ini pada saat terjadi dibebankan sebagai harga pokok aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi. diamortisasi atau dideplesi.
2) Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures) adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.
Perbedaan ini menjadi penting karena penggolongan biaya merupakan penggolongan proses mengelompokkan secara sistematis atas keseluruhan elemen yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih punya arti atau lebih penting
b. Pengertian depresiasi yang digunakan dalam akuntansi:
Suatu sistem akuntansi yang bertujuan untuk mengalokasikan harga pokok/ nilai dasar lain dari aktiva berwujud lainnya dikurangi nilai sisa (jika ada) selama taksiran umur penggunaannya secara sistematis. Ini adalah proses alokasi bukan penilaian. Penyusutan dalam tahun tertentu adalah bagian biaya yang dialokasikan secara sistematis dalam periode itu.
c. Depresiasi tampak di dalam seksi net cash flow from operating activities dari laporan arus kas.
Depresiasi merupakan pengalokasian harga pokok atau nilai dasar lain dari aktiva berwujud lainnya dikurangi nilai sisa (jika ada) selama taksiran umurnya secara sistematis. Jadi, depresiasi mengurangi jumlah aktiva tetap yang dimiliki sehingga menghasilkan nilai buku yang diperlukan dalam penyusunan laporan arus kas.
15. Laporan arus kas menjadi bagian dari laporan keuangan suatu organisasi perusahaan dan menggantikan posisinya laporan perubahan posisi keuangan.
Karena sejak dikeluarkannya FASB Statement No.95 dan perkembangan yang sangat cepat pada konsep Cash Flow Accounting, penekanan akuntansi mengarah pada orientasi arus kas.
Maka, laporan arus kas menjadi bagian dari laporan keuangan suatu organisasi perusahaan yang memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas/ setara kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.
16. Konsep laba:
- Value Added Income
Merupakan konsep laba dimana pegawai, pemilik, kreditor dan pemerintah yang akan menikmati laba perusahaan.
- Enterprice Income
Merupakan konsep laba dimana kelebihan hasil (revenue) dari biaya, seluruh pendapatan (gain) dan rugi dinikmati oleh pemegang saham, pemegang obligasi dan pemerintah.
- Net income to Investor
Merupakan konsep laba dimana laba bersih yang dikurangi pajak penghasilan akan dinikmati oleh pemegang saham, pemegang obligasi dan kreditor jangka panjang.
- Net Income to Stockholders
Merupakan konsep laba dimana laba bersih akan dinikmati oleh pemilik saham.
- Net Income to Residual Equity Holder
Merupakan konsep laba dimana laba bersih kepada pemegang saham dikurangi dividen saham preferen akan dinikmati oleh pemegang saham biasa (sekarang dan yang potensial) terkecuali prioritas pembayaran tidak terpenuhi.
17. - Yang dimaksud dengan pos-pos luar biasa (extraordinary item):
APB mendefinisikan extraordinary item sebagai kejadian atau transaksi yang memengaruhi secara materiil yang tidak diperkirakan terjadi berulangkali dan tidak dianggap merupakan hal yang berulang dalam proses operasi yang biasa dari suatu perusahaan.
- Dua criteria extraordinary item:
a. Unusual nature, yaitu yang bersifat tidak biasa.
Transaksi harus memiliki tingkat ketidakbiasaan yang tinggi dan jelas berhubungan dengan/ tidak secara insidentil dikaitkan dengan kegiatan yang biasa dari suatu perusahaan berdasarkan lingkungan kebiasaan dimana perusahaan itu beroperasi
b. Infrequency of occurrence, tidak sering terjadi, yaitu kejadian atau transaksi yang tidak secara rasional diperkirakan akan terjadi berulang di masa yang akan datang menurut lingkungan kebiasaan dimana perusahaan beroperasi.
18. a. Kerangka kerja konseptual (Conseptual Frame Work) dalam teori akuntansi:
Konsep teori akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya sendiri atau disebut juga aksioma yang juga sudah diterima umum karena kesesuaiannya dengan (untuk menopang dan mewujudkan) tujuan laporan keuangan yang menggambarkan sifat-sifat akuntansi yang disajikan sesuai kebutuhan dan penekananya yang berperan dalam ekonomi bebas yang ditandai oleh adanya pengakuan pada pemilikan pribadi.
b. Kerangka kerja konseptual yang berlaku di Amerika Serikat:
Dalam penyusunan standar akuntansi keuangan Amerika serikat sangat berpegang pada kerangka teoretis konseptual yang ditetapkan FASB sebagai berikut:
- Tujuan Pelaporan Keuangan oleh Perusahaan yang bertujuan mencari laba yang diterbitkan November 1978
- Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi yang diterbitkan Mei 1980 kemudian direvisi dengan Statement Nomor 6, Desember 1980
- Tujuan Pelaporan Keuangan Organisasi Nonprofit diterbitkan Desember 1980
- Pengakuan dan Pengukuran Dalam laporan Keuangan Perusahaan Bisnis diterbitkan Desember 1984
- Elemen-Elemen laporan Keuangan yang diterbitkan pada Desember 1985.
c. Perbedaan mendasar antara kerangka kerja konseptual yang ada di Amerika Serikat dengan yang ada di Indonesia:
Kalau di Indonesia yang berwenang menyusun adalah dewan Standar akuntansi Keuangan yang berada di bawah naungan IAI (Ikatan Akuntan Indonesia). Dewan Standar akuntansi menyerahkan hasil kerjanya kepada Komite pensahan Standar akuntansi keuangan Indonesia dan akhirnya akan ditetapkan dan disahkan dalam kongres IAI.
Sedangkan di Amerika Serikat, lembaga yang berwenang mensahkan standar akuntansi (standard setting body) adalah Financial Accounting Standard Board (FASB) yang bebas dari pengaruh profesi secara langsung. Namun, pada mulanya standar akuntansi dilahirkan oleh AICPA. FASB mengeluarkan Statement of Financial Accounting Standards and Interpretation bersama dengan Accounting Research Bulletin yang dikeluarkan oleh AICPA.
d. Conceptual Framework sangat diperlukan dlam proses pengembangan teori akuntansi:
Menurut saya karena teori konseptual menjadi dasar pelaksanan teknik-teknik akuntansi yang terdiri dari standar (teknik,prinsip) dan praktik yang sudah diterima oleh umum karena kegunaan dan kelogisannya.
19. Struktur teori akuntansi:
1. Objectives of Financial
Statements
2a.The Postulate of accounting 2b. The Theory Concepts of
Accounting
3. The Principle of Accounting
4. The Accounting Techniques
b. 1. Objectives of Financial Statements (tujuan laporan keuangan) adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2a. The Postulate of Accounting (Postulat Akuntansi) adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya sendiri atau juga disebut aksioma yang sudah diterima karena kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan yang menggambarkan sifat-sifat akuntansi yang disajikan sesuai kebutuhan dan penekanannya yang berperan dalam ekonomi bebas yang ditandai oleh adanya pengakuan pada pemilikan pribadi.
2b. The Theory Concepts of Accounting (Prinsip Dasar Akuntansi) adalah prinsip atau sifat-sifat yang mendasari akuntansi dan seluruh output-nya, termasuk laporan keuangan yang dijabarkan dari tujuan laporan keuangan, postulat akuntansi, dan konsep teoritis akuntansi yang merupakan sifat dan kualitas dari akuntansi keuangan yang menjadi dasar dalam pengembangan teknik/ prosedur akuntansi yang dipakai dalam menyusun laporan keuangan.
4. The Accounting Techniques/ Standar (Teknik) Akuntansi:
Adalah peraturan-peraturan khusus yang dijabarkan dari Prinsip dasar Akuntansi, yang mengatur tentang bagaimana standar perlakuan pencatatan dan pelaporan terhadap semua transaksi atau kejadian-kejadian tertentu yang dialami oleh suatu lembaga (entity), organisasi atau perusahaan.
c. Pembentukan hierarki struktur teori akuntansi menggunakan pendekatan:
- Deduktif
Perumusan teori dimulai dari perumusan dalil dasar akuntansi (postulat dan prinsip akuntansi) dan selanjutnya dari rumusan dasar ini diambil kesimpulan logis tentang teori akuntansi mengenai hal yang dipersoalkan. Jadi, perumusan dimulai dari dalil umum kepada dalil khusus.
- Induktif
Penyusunan teori akuntansi didasarkan pada beberapa observasi dan pengukuran khusus dan akhirnya dari berbagai sample dirumuskan fenomena yang seragam atau berulang (informasi akuntansi) dan diambil kesimpulan umum (postulat dan prinsip akuntansi).
- Pragmatis
Perumusan teori akuntansi didasarkan pada keadaan dan praktik di lapangan. Prinsip akuntansi yang dipakai adalah didasarkan pada kegunaannya bagi para pemakai laporan keuangan dan relevansinya dengan proses pengambilan keputusan.
- Sosiologis
Perumusan teori akuntansi didasarkan pada dampak social dari teknik akuntansi. Prinsip akuntansi dinilai dari penerimaan dari seluruh pihak terhadap laporan keuangan, khususnya yang melaporkan tentang dampak perusahaan terhadap masyarakat. Akuntansi dalam model ini harus dapat memberikan pertimbangan dalam mengambil kesimpulan terhadap kesejahteraan masyarakat.
- Elektif
Dalam perumusan teori akuntansi digunakan tidak hanya satu pendekatan, tetapi berbagai kombinasi pendekatan.
20. a) Entitas Akuntansi: menurut teori ini, entity dianggap sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari pihak yang menanamkan modal ke dalam perusahaan dan unit usaha itulah yang menjadi pusat perhatian dan menyajikan informasi yang harus dilayani, bukan pemilik. Unit usaha (entity) itulah yang dianggap memiliki kekayaan dan kewajiban perusahaan, baik kepada kreditor maupun kepada pemilik.
b) Entitas akuntansi tidak harus sama dengan entitas hukum (legal entity):
21. Peranan conceptual framework tersebut diatas baik yang di Amerika Serikat maupun di Indonesia:
Conceptual framework memiliki peranan sebagai dasar konseptual standar akuntansi.
Di Indonesia berlaku Prinsip Akuntansi Indonesia kemudian diganti menjadi standar akuntansi keuangan (SAK) Indonesia kemudian diganti menjadi Pernyataan Standar akuntansi Keuangan (PSAK).
Di Amerika Serikat berlaku General Accepted Accounting Principle (GAAP), kemudian Accounting Principle Board Statement dan terakhir menjadi FASB Statements.
22. a) Definisi Revenue (pendapatan) menurut FASB:
Dalam SFAC No. 6, FASB mendefinisi pendapatan sebagai berikut:
Revenues are inflows or other enhancements of assets of an entity or settlement of its liabilities (or combination of both) from delivering or producing goods, rendering services, or other activities that constitute the entity’s ongoing major or central operations.
• FASB SFAC No.6 menekankan pengertian pendapatan pada arus masuk penambahan lain atas aktiva suatu entitas atau penyelesaian kewajiban-kewajibannya atau kombinasi keduanya yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atau kegiatan-kegiatan lain yang merupakan operasi inti.
Yang dimasukkan ke dalam revenue:
- sewa, bunga, komisi berdasarkan perjanjian yang dibuat sebelumnya yang menjelaskan tentang kenaikan bertahap dari klaim kepada pelanggan
- revenue atas kontrak jasa panjang diakui berdasarkan kemajuan kerja atau persentase siap
- revenue dari cost plus fixed free contract, kontrak yang dibuat berdasarkan fee yang tetap ditambah biaya-biaya tertentu
- perubahan/ asset sebagai akibat pertumbuhan yang menimbulkan kenaikan revenue seperti pabrik anggur, peternakan, perkayuan Hutan Tanam Industri (HTI) dan lain-lain.
b) Pengakuan dan pengukuran Gains dan Losses:
Gains (laba/keuntungan dari transaksi tertentu yang sifatnya insidentil)
Losses (rugi dari transaksi tertentu yang sifatnya insidentil)
Gains
Gains dapat berbentuk transaksi pemberian (hibah) atau transaksi penjualan asset bukan inventory, misalnya aktiva tetap. Hibah: Gains karena hibah dapat menaikkan nilai capital, penilaian gains dilakukan dengan current value dari asset yang diterima.
Penjualan atau pertukaran asset : gains yang timbul dari transaksi ini merupakan selisih antara segi-segi favorable dengan unfavorable, penilaiannya dengan current value. Untuk yang favorable sama dengan penilaian revenues dan yang unfavorable sama dengan expenses, misalnya cost/book value. Sedangkan utk kejadian karena perubahan nilai uang, penggunaan dasar cost / historical cost tidak tepat dan biasanya perubahan ini merupakan restatement of capital dan bukan kenaikan dalam retained earning.
Timing : timing gains penentuannya sama dengan penentuan revenue. Tetapi biasanya gains diakui kalau ada kepastian atas harga pasar.
Di amerika serikat akhir-akhir ini banyak dianut praktek akuntansi yang mencatat gains and losses atas investasi yg berupa saham (marketable securities) apabila ada perubahan harga saham, meskipun terjadi transaksi penjualan. Hal ini dapat diterima dengan alasan sifatnya verifiable dan liquidity.
Losses
Losses, adalah value expiration yang tidak ada hubungan dengan kegiatan normal utama perusahaan. Pengukuran losses sama dengan pengukuran expenses. Suatu losses jangan ditunda atau digeser ke periode berikutnya kalau jumlahnya sudah jelas dan dapat diukur.
APB statement no 3, menyatakan : “suatu index tingkat harga umum, bukan index harga untuk barang dan jasa tertentu, seharusnya dipakai sebagai dasar penyusunan laporan keuangan…..Tujuan restatement tingkat harga umum adalah merestatement laporan keuangan yang menggunakan dollar historis dengan perubahan-perubahan daya beli umum daripada dollar, dan tujuan ini hanya dapat dicapai dengan penggunaan tingkat harga umum”.
Jadi dapat disimpulkan, bahwa penyajian gains and losses dalam laporan keuangan tidak menguraikan secara rinci hasil & bebannya, tetapi cukup menyajikan hasil bersihnya saja, misalnya laba/rugi penjualan aktiva tetap.
23. a. Definisi aktiva menurut FASB (SFAC 6 paragraf 25 beserta karakteristik:
Asset merupakan kemungkinan keuntungan ekonomi yang diperoleh atau dikuasai di masa yang akan datang oleh lembaga tertentu sebagai akibat transaksi atau kejadian yang sudah berlalu.
Karakteristik aktiva:
- Aktiva lancar: memiliki karakteristik dapat dicairkan menjadi kas/bank, dijual atau dipakai habis dalam satu tahun atau dalam siklus kegiatan normal perusahaan jika melampaui satu tahun
- Aktiva tetap: memiliki karakteristik merupakan barang-barang fisik yang:
- dimiliki untuk memperlancar/ mempermudah produksi barang-barang lain atau untuk menyediakan jasa-jasa bagi perusahaan atau para pelanggannya dalam kegiatan normal perusahaan.
- memiliki usia terbatas dan pada akhir usianya harus dibuang atau diganti
- bersifat non moneter; manfaatnya diterima dari penggunaan atau penjualan jasa-jasa dan bukan dari pengupahannya menjadi sejumlah uang yang tertentu
- pada umumnya jasa yang diterima dari aktiva tetap ini meliputi suatu periode yang lebih panjang dari satu tahun atau satu siklus operasi perusahaan.
b. Tiga pengukuran input dalam menilai aktiva:
- Nilai Masukan
Nilai masukan didasarkan atas jumlah rupiah yang harus dikeluarkan atau dikorbankan untuk memperoleh aset atau objek jasa tertentu yang masuk dalam unit usaha. Nilai masukan secara konservatif menunjukkan nilai maksimum objek atau jasa yang bersangkutan. Beberapa dasar dalam penilaian yang masuk dalam kategori nilai masukan adalah; kos historis, kos pengganti, dan kos harapan.
- Nilai Keluaran
Nilai keluaran didasarkan atas jumlah rupiah kas atau penghargaan lainnya yang diterima suatu unit usaha apabila suatu aset atau potensi jasa akhirnya keluar dari kesatuan usahamelalui pertukaran atau konversi. Terdapat beberapa prosedur penilaian dalam kategori nlai keluaran, yaitu:harga jual masa lalu, harga jual sekarang, dan nilai terealisasi harapan.
- Penilaian Menurut FASB
Tanpa memperhatikan sifat masukan dan keluaran, FASB menyarankan untuk tetap menggunakan makna penilaian yang sekarang dipraktikkan. FASB mengidentifikasi lima makna atau atribut yang dapat direpresentasikan dalam berbagai atribut penilaian. Bila dikaitkan dengan aset, dasar penilaian menurut FASB (SFAC No. 5, prg. 67) dapat disarikan berikut ini:
1. Historical cost
2. Current (replacement) cost
3. Current market value
4. Net Realizable value
5. Present (or discounted) value of future cash flows
a) Definisi kewajiban (utang) menurut FASB (SFAC 6 paragraf 35) beserta karakteristiknya:
Kewajiban:… kemungkinan pengorbanan kekayaan ekonomis di masa yang akan dating yang timbul akibat kewajiban perusahaan sekarang untuk masa yang akan datang yang timbul akibat kewajiban perusahaan sekarang untuk masa yang akan datang sebagai akibat suatu transaksi atau kejadian yang sudah terjadi.
Karakteristik kewajiban:
- kewajiban itu benar ada
- kewajiban itu tidak dapat dihindarkan
- kejadian yang menyebabkan perusahaan memiliki kewajiban telah terjadi.
b) Beberapa alternative penyelesaian/saat berakhirnya kewajiban:
- saat dilunasinya kewajiban
- saat perusahaan dinyatakan pailit oleh lembaga yang berwenang menyatakan bahwa perusahaan itu tidak mampu lagi melunasi hutang-hutangnya
24. a) 1. Teori Kepemilikan/Proper Theory: bahwa pandangan kelompok pemilik merupakan pusat dari kepentingan tercermin dari cara penetapan akuntansi dan penyusunan aktiva keuangan (balance sheet oriented)
2. Teori Kesatuan/Entity: memandang kesatuan sebagai suatu yang terpisah dan berbeda dari mereka yang memberi modal pada kesatuan itu ( income statement oriented)
3. Teori Ekuitas Residual: merupakan gabungan antara entity dan proprietory theory dimana yang menjadi sorotan adalah residual equity bukan semua pemilik, residual equity itu hanya pemegang saham biasa atau common stockholders.
4. Teori Dana/ Fund Theory: dasar akuntansi bukanlah pemilik atau kesatuan tetapi sekelompok aktiva dan kewajiban serta modalnya yang disebut dana yang mengatur penggunaan aktiva (asset centered).
b) Rumus masing-masing dari keempat teori tersebut:
1. Teori Kepemilikan/Proper Theory
Asset – Liabilities = Proprietor’s Equity
2. Teori Kesatuan/Entity:
Asset = Equities
Asset = Liabilities + Stockholder’s Equity
3. Teori Ekuitas Residual:
Asset – Liabilities – Prefered Equities = Residual Equity
4. Teori Dana/Fund Theory:
Asset = Pembatasan Aset
c) 1. Teori Kepemilikan: cocok digunakan untuk kondisi perusahaan pemilik dan sekaligus juga mempunyai kewajiban
2. Teori Kesatuan: cocok untuk kondisi (perusahaan) dimana sesuatu yang terpisah dan berbeda dari pihak yang menanamkan modal ke dalam perusahaan dan unit usaha itulah yang menjadi pusat perhatian dan menyajikan informasi yang harus dilayani.
3. Teori Ekuitas Residual: cocok untuk kondisi (perusahaan) dimana kreditor dan pemegang saham preferen karena secara hukum mereka yang diutamakan pembayarannya dalam hal terjadi likuidasi.
25. a. Statement of Financial Accounting concepts (SFAC) yang diterbitkan oleh FASB:
FASB pada tahun 1979 mengeluarkan SFAC dengan judul Objective of Financial by business Enterprises: Dalam laporan keuangan mencakup juga media lain yang berfungsi memberikan informasi yang berhubungan logis atau tidak logis pada informasi yang diberikan oleh system akuntansi, yaitu informasi tentang harta kekayaan perusahaan, kewajiban, pendapatan, dan lain-lain.
b. Pengertian pelaporan keuangan (financial reporting) dan laporan keuangan (financial statement) menurut SFAC:
Laporan keuangan (financial statement) merupakan bagian pokok dari pelaporan keuangan (financial reporting).
Pelaporan keuangan (financial reporting) meliputi seluruh upaya dan pemikiran tentang informasi apa yang harus dimasukkan dalam system pelaporan, kualitas informasi yang bagaimana yang selayaknya dimasukkan dalam sistem pelaporan tersebut dan bagaimana mengungkapan informasi tersebut.
26. a) Pendekatan tradisional perumusan teori akuntansi:
1. Deduktif: perumusan teori dimulai dari perumusan dalil dasar akuntansi (postulat dan prinsip akuntansi) dan selanjutnya rumusan dasar ini diambil kesimpulan logis tentang teori akuntansi mengenai hal yang dipersoalkan. Jadi, perumusan dimulai dari dalil umum kepada dalil khusus.
2. Induktif: penyusunan teori akuntansi didasarkan pada beberapa observasi dan pengukuran khusus dan akhirnya dari berbagai sample dirumuskan fenomena yang seragam atau berulang (informasi akuntansi) dan diambil kesimpulan umum (postulat dan prinsip akuntansi).
3. Etika : perumusan teori akuntansi menggunakan konsep kewajaran, keadilan, pemilikan dan kebenaran.
4. Elektik: perumusan teori akuntansi menggunakan tidak hanya satu pendekatan, tetapi berbagai kombinasi pendekatan.
b) Teori akuntansi merupakan teori yang multiparadigmatis: fenomena dimana melanda akuntansi sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mengakibatkan semakin munculnya paradigma baru yang pada akhirnya menimbulkan ketergantungan dan keterkaitan yang semakin erat antara satu disiplin ilmu dengan disiplin ilmu lainnya.
Paradigma-paradigma yang ada dalam akuntansi:
A.The Anthropological/ Inductive Paradigm: akuntansi mengutamakan hubungan accountability diantara berbagai pihak yang berkepentingan. Akuntansi dianggap sebagai media atau alat untuk memberikan pertanggungjawaban kepada pihak lain.
B. The True Income/ Deductive Paradigm: akuntansi dianggap sebagai alat ukur yang tepat untuk menilai laba.
C. The Decision Usefulness/ Decision Model Paradigm: akuntansi adalah media atau alat dalam proses pengambilan keputusan sehingga teori akuntansi harus menggunakan konsep yang mendukung proses pengambilan keputusan sehingga teori akuntansi harus menggunakan konsep yang mendukung proses pengambilan keputusan yang tepat disinilah antara lain dianggap “current cash equivalent” sebagai alat ukur yang ideal.
D. The Decision Usefulness/ Aggregate Market Behavior Paradigm: yang menjadi sorotan akuntansi adalah tentang reaksi pasar terhadap data dan angka-angka akuntansi.
E. The Decision Usefulness/ Decision Maker/ Individual User Paradigm: akuntansi dianggap mempunyai pengaruh pada perilaku individu (individual behavior) bukan reaksi pasar (aggregate behavior).
F. The Information/ Economics Paradigm: kerangka dalam menentukan nilai suatu perubahan dalam sistem informasi untuk pengambil keputusan individu harus melihat nilai ekonomis atau cost benefit-nya.
27. Postulat Entity: akuntansi mencatat hasil kegiatan operasi dari suatu entity (perusahaan) yang terpisah dan dibedakan dari pemilik.
Postulat Going Concern: postulat ini menganggap bahwa perusahaan akan terus melaksanakan operasinya sepanjang proses penyelesaian proyek, perjanjian, dan kegiatan yang sedang berlangsung.
Entity Theory: entity sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari pihak yang menanamkan modal ke dalam perusahaan dan unit usaha menjadi perhatian dan menyajikan informasi yang harus dilayani.
Cost Principle: dasar penilaian yang tepat untuk mencatat perolehan barang, jasa , biaya, harga pokok dan equity, dimana setiap perkiraan dinilai berdasarkan harga pertukarannya pada tanggal perolehan.
Conservatism Principle: prinsip pengecualian/ prinsip yang mengubah konsensus umum. Prinsip ini menggambarkan bahwa akuntansi itu menganut sikap pesimis sewaktu memilih prinsip akuntansi untuk penyusunan laporan keuangan, dimana digunakan prinsip “Locom” (Lower of Cost or Market) dan potensi rugi atau laba.
28. Dalam SFAC 2 bahwa kualitas utama informasi akuntansi:
1. Relevance: informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu.
2. Reliability: informasi harus andal (reliable). Informasi ini memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan/ yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
29. a) Konsep Pemeliharaan Modal ( capital Maintenance Concept): merupakan konsep perhitungan laba, dimana laba dianggap harus memperhitungkan modal bahwa modal yang diinvestasikan harus terpelihara.
b) Perbedaan antara Konsep Pemeliharaan Modal Keuangan dengan Konsep Pemeliharaan Modal Fisik:
- Pemeliharaan Modal Keuangan:
Menurut konsep ini baru bisa disebut laba jika jumlah aktiva financial bersih pada akhir periode melebihi jumlah financial aktiva bersih pada awal peiode setelah memasukkan kembali setiap distribusi dari dan kepada pemilik. Pengukuran keuangan aktiva bersih dapat dilakukan melalui nilai nominal atau dalam satuan daya belinya.
- Pemeliharaan Modal Fisik:
Menurut konsep ini hanya bisa disebut laba jika kapasitas produksi fisik atau kemampuan usaha fisik pada akhir periode melebihi aktivitas produksi fisik pada awal periode setelah memasukkan kembali distribusi dari dan kepada pemilik selama periode itu.
Konsep yang sesuai dalam praktik akuntansi tradisional saat ini adalah konsep pemeliharaan modal keuangan.
Minggu, 15 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2009
(103)
-
▼
November
(94)
- seputar manajemen produk
- Manajemen Produksi dan Industri Kecil
- Definisi/Pengertian Promosi, Fungsi/Tujuan & Baura...
- MENETAPKAN STRATEGI DASAR PROMOSI
- STRATEGI PEMASARAN
- Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-keg...
- Manajemen SDM
- Tugas Teori Akuntansi
- Ruang Lingkup Ekonomi Moneter
- Mengukur Nilai Tambah ( Value Added )
- Konsep Penyusutan
- Laporan Laba Rugi
- Pengertian Akuntansi
- Konsep Expense
- UANG Pengertian, Penciptaan, dan Peranannya dalam ...
- ANALISA EKONOMI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
- PUSAT TANGGUNG JAWAB: PUSAT PENDAPATAN DAN BEBAN
- Pengertian Pengeluaran Modal
- Konsep Pendapatan dan Beban
- Konsep Sewa Guna
- Konsep Asset
- Tentang Uang
- Pengukuran Biaya
- Istilah akuntansi H - I ( Home Office )
- Istilah akuntansi ( G ) Go publik
- Istilah-istilah akuntansi ( B )
- Istilah-istilah akuntansi ( C )
- Info istilah akuntansi ( D ) debit note
- Istilah akuntasi ( F ) Fixed asset
- Istilah akuntansi ( J ) Joint Venture
- Istilah akuntansi ( L ) Land Right
- Istilah akuntansi ( O ) Over Time
- Istilah akuntansi ( P ) Partnership
- Istilah Akuntansi Q - R Ouick Ratio
- Istilah Akuntansi ( R ) Rent Expense
- Istilah akuntansi ( N ) Net Income
- Istilah akuntansi ( S ) Statement Of Cost Of Goods...
- Istilah akuntansi ( U ) Unit Of Product Method
- Kewajiban PPh pasal 21, 23 dan 26
- Pengertian pajak
- Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB )
- Istilah akuntansi ( Y - Z ) Yield - Zero
- Informasi Akuntansi
- Istilah akuntansi ( W ) Worksheet
- Ketentuan penyampaian SPT Tahunan Wajib Pajak Oran...
- Wajib Pajak Orang Pribadi
- Pengertian Neraca
- Laporan Laba Rugi
- Laporan perubahan modal
- Istilah-Istilah dalam Bidang Akuntansi
- Pengertian Auditing
- TIGA KLASIFIKASI UTAMA RASIO KEUANGAN
- Persamaan dasar akuntansiJenis-Jenis PerusahaanTer...
- SISTEM AKUNTANSI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
- Pengertian Jurnal
- Akuntansi Persediaan
- Akuntansi Piutang
- Laporan Keuangan
- Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik (Dasar-Dasar Ak...
- 1. PENGERTIAN LAPORAN ARUS KASLaporan arus kas mer...
- Ekuitas
- Akuntansi Aktiva Tetap 1. KLASIFIKASI ...
- Akuntansi Hutang
- Pengertian Hutang
- Penyesuaian Beban Dibayar di Muka
- DEFINISI/PENGERTIAN PERSEDIAAN (INVENTORY)
- Mengenai Surat Berharga
- SURAT BERHARGA (Sebuah Pengantar)
- SURAT BERHARGA
- Pengertian Penjualan Konsinyasi
- Pengakuan Pendapatan
- Pengertian Pendapatan
- Penyusunan laporan Keuangan Pada Penggunaan Metode...
- Pengertian Laporan Keuangan
- Pengertian Neraca Pembayaran
- Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
- 5 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
- Mengenai Siklus Akuntansi
- Tujuan Analisis Transaksi
- Pengertian Neraca Lajur
- Analisa Laporan Keuangan
- Tentang Jurnal Penutup
- Mengenai Laporan Keuangan
- MANAJEMEN PASSIVA BANK
- Pengertian Aktiva Tetap
- Pengertian dan Penjelasan Dasar Akuntansi - Defini...
- Pengertian Diskriminasi Harga
- Mengenai Nilai Tukar Uang
- Pengertian Nilai Tukar Uang
- Pengertian Titik Impas
- Pengertian Penciptaan Uang
- Pengertian Impor
- Pengertian Ekspor
- Distorsi (ekonomi)
-
▼
November
(94)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar