Minggu, 15 November 2009

Pengukuran Biaya

MATERI KULIAH TEORI AKUNTANSI
Materi : PENGUKURAN KOS

KOS : Jumlah rupiah yang disepakati untuk barang dan jasa yang diperoleh atau untuk surat surat berharga yang diterbitkan dalam transaksi keuangan antara dua pihak yang bebas (independen)
Dalam transaksi tunai, kos ditentukan berdasarkan jumlah rupiah tunai pada saat trasaksi, dalam transaksi kredit, kos ditetukan berdasarkan jumlah rupiah tunai yang disepakati seandainya transaksi kredit tersebut dilakukan secara tunai (implied cash cost)
Bila penghargaan (jumlah rupiah yang disepakati) tidakk berupa kas tetapi berupa barang atau surat berharga yang nilainya tidak dapat ditentukan secara pasti, dasar pengukurannya adalah jumlah rupiah setara tunai (cash equivalent) barang atau surat berharga yang terlibat (yang diserahkan) dalam transaksi tersebut.
Standar/norma akuntnasi tentang kos berlaku untuk pasiva maupun untuk aktiva, jumlah rupiah sebagai dasar untuk mencatat pertama kali utang atau modal adalah jumlah rupiah tunai atau setara tunai (dalam hal transaksi nonkas) yang ditanamkan atau disetor, bukannya jumlah nominal utang pada saat jatuh tempo atau jumlah nilai nominal modal.
TAHAPAN PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP KOS :
1. Pengukuran, pengakuan dan pengklasifikasian pertama kali pada saat terjadinya
2. Pencatatan berikutnya dalam rangka mengikuti aliran proses pemecahan dan penggabungan untuk kepentingan intern
3. Pembebanan terhadap pendapatan untuk periode berjalan atau periode yang akan datang

KOS = Jumlah rupiah kesepakatan = Q (kuantitas) x P (harga satuan)
Aktiva MONETER (kas, surat berharga dan piutang) kedudukannnya sebagai kos tidak berbeda dengan aktiva lainnya sebagai suatu potensi jasa untuk menghasilkan.
Dasar pengukuran kos : Jumlah rupiah uang tunai yang seharusnya dibayarkan pada saat transaksi.
TRANSAKSI KHUSUS / ISTIMEWA :
1. Barang/jasa bersifat khusus / nonstandar : harga yang disepakati dalam tawar menawar yang bebas antara dua pihak yang berdiri sendiri.
2. Transaksi sepihak : harga yang terjadi ddapat diterijma begitu saja sebagai pengukur kos
3. Transaksi nonkas : jumlah rupiah uang tunai yang akan diperoleh seandainya barang atau kekayaan itu dijual dulu secara tunai kepada umum.
4. Saham sebagai penghargaan : Jumlah rupiah uang tunai yang akan diterima oleh perusahaan seandainya perusahaan menerbitkan saham yang digunakan untuk penghargaan di atas.
5. Penentuan kos dalam reorganisasi : didasarkan atas keadaan seakan-akan perusahaan baru berdiri.
6. Hadiah/hibah : nilai tunai implisitnya
7. Temuan (mis: exploitasi sumber alam): jumlah rupiah uang tunai yang pasti diperlukan untuk memperoleh sumber alam atau teknik pemrosesan tersebut seandainya sumber tersebut sudah dalam keadaan siap pakai atau dalam status siap dipasarkan atau dikomersialkan.

KOS DALAM TRANSAKSI KREDIT
1. Potongan tunai & keringanan : harga tunai netto (net cash priced)
2. Pembelian kredit dengan kontrak utang : jumlah rupiah uang yang akan diperoleh bila surat tanda utang yang dipakai untuk pembelian tersebut ditunaikan.

KOS HIPOTESIS :
Jumlah rupiah yang timbul bukan karena transaksi yang pasti dan jelas dan oleh karenanya tidak mempunyai dasar penentuan kos yang objektif dan dapat diterima umum.



15
Bunga hipotesis : dikurangkan terhadap pendapatan, alasannya :
a. bunga adalah merupakan biaya produksi, maka harus dikurangkan terhadap pendapatan untuk menghitung laba bersih
b. pengakuan faktor bunga hipotesis sangat penting dalam pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan yang bersangkutan dengan operasi perusahaan

DASAR PENILAIAN
RELEVANSI
ALIRAN DANA (KAS) MASA DEPAN
NILAI KELUARAN
(OUTPUT VALUES)
NILAI MASUKAN
(INPUT VALUES)
KONSEP PENILAIAN AKTIVA :
Nilai keluaran : dasar penilaian ini digunakan jika aliran dana dapat diukur dengan cukup pasti atau jelas
Nilai masukan : dasar penilaian ini digunakan jika aliran dana dapat diukur dengan cukup pasti atau jelas
HUBUNGAN DASAR PENILAIAN DAN TRANSAKSI PERTUKARAN DALAM UNIT USAHA :
OBJEKTIVITAS PENILAIAN


NILAI PERTUKARAN
PENJUALAN
PEMEROLEHAN
NILAI KELUARAN
(OUTPUT VALUES)
NILAI MASUKAN
(INPUT VALUES)

OUTPUT
INPUT
AKTIVA /
SUMBER EKONOMIK


NILAI KELUARAN (EXCHANGE OUTPUT VALUES) :
Didasarkan atas jumlah rupiah atau penghargaan lainnya (nonkas) yang diterima suatu unit usaha apabila suatu aktiva atau potensi jasa akhirnya keluar dari kesatuan usaha karena suatu pertukaran.
Dasar penilaiannya :
1. Penerimaan kas atau potensi jasa di masa mendatang diskontoan (discounted future cash receipts/service
potentials)
Digunakan jika : harapan penerimaan kas atau setaranya cukup pasti dan senggang waktu sampai penerimaan cukup
panjang tapi saat atau tanggal penerimaan pasti.
Pos yang dapat menggunakan dasar penilaian ini : investasi dalam obligasi, piutang wesel jangka panjang,
dan deposito berjangka.
2.
16
Harga jual sekarang (Current output price)
Digunakan jika : harga jual pada saat pelaporan mencerminkan harga di masa mendatang bila pos bersangkutan
keluar dari unit usaha.
Pos yang dapat menggunakan dasar penilaian ini : surat berharga dan beberapa jenis persediaan barang
tertentu.
3. Nilai setara Tunai (Current cash equivalent)
Nilai ini menunjukkan jumlah rupiah kas yang dapat direalisasi dengan cara menjual setiap jenis aktiva di pasar bebas dalam kondisi perusahaan yang normal.
Pos yang dapat menggunakan dasar penilaian ini : pos-pos aktiva berwujud.
4. Nilai Likuidasi (Liquidation Values)
Digunakan jika : unit usaha kemungkinan besar tidak akan dapat menjual produk atau aktiva dalam saluran penjualan yang normal, syaratnya :
a. bila produk /potensi jasa lainnya telah berkurang manfaat normalnya, usang, atau tidak laku lagi dipasarkan.
b. Bila unit usaha merencanakan untuk menutup usaha dalam waktu dekat sehingga tidak dapat menjual seluruh potensi jasa unit usaha dalam pasar yang normal

NILAI MASUKAN (EXCHANGE INPUT VALUES) :
Didasarkan atas jumlah rupiah yang harus dikeluarkan /dikorbankan untuk memperoleh aktiva atau objek jasa tertentu yang menjadi masukan dalam unit usaha.
Dasar penilaiannya :
1. Kos Historis (Historical Costs)
Kos menunjukkan harga pertukaran pada saat terjadinya.
Keunggulan : dapat diuji (verifiable), dapat diandalkan (reliable)
Pos yang dapat menggunakan dasar penilaian ini : pos-pos aktiva tetap berwujud.
2. Kos masukan sekarang (Current input costs)
Digunakan jika : ada bukti pendukung yang kuat untuk verifikasi.
Istilah lain : kos ganti (replacement cost)
Pos yang dapat menggunakan dasar penilaian ini : persediaan barang dan aktiva lainnya.
3. Kos masa mendatang diskontoan (discounted future costs)
Nilai ini menunjukkan nilai sekarang pengorbanan ekonomik di masa mendatang seandainya potensi jasa tertentu tidak diperoleh/dibeli sekaligus pada saat sekarang.
Pos yang dapat menggunakan dasar penilaian ini : pos-pos aktiva berwujud.
4. Kos standar (Standar costs)
Digunakan jika : jika kos tersebut menggambarkan kos pada saat sekarang dalam kondisi perusahaan yang normal,
yaitu pada tingkat efisiensi dan kapasitas yang normal.
Pos yang dapat menggunakan dasar penilaian ini : fasilitas fisik yang dibangun sendiri.
PENILAIAN PASIVA

1. Penilaian Utang : nilai sekarang pengeluaran kas atau jumlah rupiah pengorbanan sumber ekonomi atau kos di masa
mendatang untuk pelunasan utang bersangkutan sampai jatuh tempo (present value/dicounted
future cash out-flows)
Berlaku untuk : utang jangka panjang
Untuk utang jangka pendek, dengan alasan kepraktisan, disajikan sebesar nilai nominalnya.
2. Penilaian Modal : selisih penilaian aktiva dan utang.
Pengukuran pos aktiva dan modal sesuai FASB adalah :
A. Historical Cost (historical proceeds)
B. Current (replacement) cost = current input cost
C. Current market value
D. Net reliazable (settlement) value
E. Present (or discounted) value of future cash flows.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Arsip Blog