Sabtu, 14 November 2009

TIGA KLASIFIKASI UTAMA RASIO KEUANGAN

Secara sederhana ada 3 (tiga) rasio yang selalu digunakan dalam analisa keuangan:
Rasio Solvabilitas
Rasio Profitabilitas
Rasio Aktivitas
RASIO SOLVABILITAS
Kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban jangka pendek dan panjang tepat pada waktunya
Kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya apabila perusahaan di liquidasi
Liquiditas
Kemampuan Perusahaan untuk membayar kewajiban Jangka pendek tepat pada waktunya
Current Ratio:
(Aktiva lancar/Hutang lancar) X 100%
Quick Ratio
{(Aktiva lancar – persediaan)/Hutang lancar} X 100%
Rasio Solvabilitas
Jangka Panjang
{(Aktiva Lancar + aktiva tetap)/ Total hutang} X 100%
Debt to Equity Ratio:
(Modal sendiri/Total hutang) X 100%

RASIO PROFITABILITAS
Rasio keuangan untuk mengukur pendapatan potensial suatu perusahaan
1. HASIL ATAS PENJUALAN
2. HASIL ATAS INVESTASI
3. LABA PER SAHAM

HASIL ATAS PENJUALAN
Rasio profitabilitas yang meningdikasikan prosentase pendapatannya
PENDAPATAN NETTO / PENJUALAN

HASIL ATAS INVESTASI
Rasio profitabilitas yang mengukur kinerja pendapatan yang diperoleh untuk setiap rupiah yang di investasikan
PENDAPATAN NETTO / TOTAL MODAL SENDIRI

LABA PER SAHAM
Mengukur besarnya deviden yang dapat dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham
LABA BERSIH / JUMLAH SAHAM YANG DIKELUARKAN

RASIO AKTIVITAS
Rasio keuangan untuk mengevaluasi penggunaan asset suatu perusahaan oleh manajemennya
MENGUKUR EFISIENSI DALAM PENGGUNAAN SUMBER DAYA SUATU PERUSAHAAN BERKAITAN DENGAN PROFITABILITAS
MEMPERLIHATKAN PERUSAHAAN YANG MEMPEROLEH LEBIH BANYAK KEUNTUNGAN DIBANDING PERUSAHAAN LAIN PADA SUMBER DAYA YANG SAMA

RASIO PERPUTARAN PERSEDIAAN
Mengukur rata-rata jumlah persediaan dijual dan di stock selama setahun
HARGA POKOK PENJUALAN / RATA-RATA PERSEDIAAN = {HARGA POKOK PENJUALAN / (PERSEDIAAN AWAL TAHUN- AKHIR TAHUN)}/2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Arsip Blog