Selasa, 08 Desember 2009

KONSEP DASAR DAN LINGKUP AUDIT MANAJEMEN BAB I PENDAHULUAN

KONSEP DASAR DAN LINGKUP AUDIT MANAJEMEN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Auditing atau pemeriksaan bukan merupakan cabang ilmu akuntansi, tetapi merupakan suatu disiplin bebas, yang mendasarkan diri pada hasil kegiatan akuntansi dan data kegiatan lainnya. Audit Manajemen sendiri merupakan salah satu jenis audit. Karena saat ini penerapan ilmu auditing dinilai sangat penting, maka penulis menyusun makalah ini untuk membahas mengenai konsep dasar dan lingkup audit manajemen.

1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
•Mengetahui defenisi audit dan karakteristik audit manajemen.
•Mengetahui norma audit manajemen.
•Mengetahui manfaat dan keterbatasan audit manajemen.
•Mengetahui tahap – tahap audit manajemen.
•Syarat – syarat efektivitas audit manajemen.
•Mengetahui aspek hubungan manusia dalam pemeriksaan manajemen.

1.3 Metode Penulisan
Dalam tulisan yang singkat ini akan dibahas tentang dasar – dasar audit manajemen. Pada bab I ini akan dibahas tentang latar belakang dan metode pembahasan, dan pada bab II membahas tentang dasar serta ruang lingkup audit manajemen, dan Bab III berisi kesimpulan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Auditing dan Karakteristik Audit Manajemen
Secara umum, auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan – pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk memetapkaan tingkat kesesuaian antara pernyataan – pernyataan tersebut dengan kinerja yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil - hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Ditinjau dari pemeriksa (auditor) yang melaksanakan audit, pada dasarnya audit digolongkan menjadi dua jenis, yaitu audit eksternal dan audit internal. Audit manajemen sendiri merupakan bagian dari audit internal.
Audit manajemen mempunyai beberapa karakteristik penting. Karakter tersebut meliputi :
1. Tujuan Pemeriksaan. Tujuan pemeriksaan manajemen adalah membantu semua perangkat manajemen dalam meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen dengan cara mengidentifikasikan aspek – aspek sistem dan prosedur serta rekomendasi kepada manajemen untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan kehematan.
2. Independensi. Agar manfaat pemeriksaan manajemen dapat dicapai, maka pemeriksaan tersebut harus bersifat independent.
3. Pendekatan Sistematis. Dalam perencanaan dan pelaksanaan audit manajemen perlu digunakan pendekatan yang sistematis dan metode – metode yang konsisten.
4. Kriteria Prestasi. Dengan criteria prestasi pelaksanaan dapat dibandingkan dan dievaluasi.
5. Bukti Pemeriksaan. Auditor harus dapat merencanakan dan melaksanakan prosedur yang dirancang untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung temuan – temuan dan kesimpulan – kesimpulan serta rekomendasi yang dibuatnya.
6. Pelaporan dan Rekomendasi. Karakteristik yang membedakan antara audit manajemen dengan jenis audit lainnya adalah terletak pada laporan audit. Dalam audit manajemen , laporan audit menekankan pada temuan – temuan selama pemeriksaan, pembuatan kesimpulan, dan rekomendasi untuk meningkatkan system perencanaan dan pengendalian manajemen.

Audit manajemen mempunyai beberapa karakteristik penting. Karakter tersebut meliputi :
1. Menjamin/memastikan pengendalian intern yang memadai.
2. Menelaah keadaan catatan.
3. Mencegah dan mendeteksi kecurangan.
4. memenuhi kewajiban hukum apabila ada.
5. Memonitor prosedur pelaporan.
6. Memperkuat keputusan manajemen.
7. Melakukan pelaksanaan “value – of – money Appraisal”

2.2 Norma Audit Manajemen
2.2.1 Lingkup Pekerjaan Audit
Lingkup audit suatu organisasi, program, kegiatan, atau fungsi yang harus meliputi :
•Keuangan dan Kepatuhan
•Kehematan dan Efisiensi
•Hasil – hasil Program
2.2.2 Norma Umum
•Kualifikasi
•Independensi
•Kemahiran Profesional
•Lingkup kerusakan
2.2.3 Norma Lainnya
Selain norma umum terdapat juga norma – norma lainnya, yaitu :
•Norma pelaksanaan pemeriksaan (pemeriksaan dan evaluasi dan pelaporan pemeriksaan keuangan dan kepatuhan.
•Norma pelaporan pemeriksaan kehematan, efisiensi, serta pemeriksaan hasil – hasil program.

2.3 Manfaat dan Keterbatasan Audit Manajemen
Audit manajemen bertujuan untuk meningkatkan peranan perencanaan dan pengendalian manajemen. Audit manajemen memberikan manfaat sebagai berikut:
•Mengidentifikasi tujuan, kebijakan, saran, peraturan, prosedur, dan sruktur organisasi yang belum ditentukan sebelumnya. Bila telah di tentukan sebelumnya maka ditentukan apakah organisasi telah mematuhi hal – hal tersebut.
•Mengidentifikasikan criteria pengukuran pencapaian tujuan organisasi dan penilaian manajemen.
•Menilai prestasi individual dan kegiatan unit organisasi tertentu.
•Menentukan efisiensi, efektifitas, dan kehematan sistem perencanaan dan pengendalian manajemen.
•Menentukan reabilitas dan manfaat berbagai laporan pengendalian manajemen.
•Menentukan masalah – masalah organisasi yang timbul dan jika mungkin menentukan penyebabnya.
•Mengidentifikasikan kemacetan potensial yang mungkin terjadi di masa yang akan datang dan mengidentifikasikan cara – cara mengatasinya.
•Mengidentifikasikan kesempatan potensial untuk meningkatkan laba.
•Mengidentifikasikan alternatif tindakan dalam berbagai bidang kegiatan.
•Menyediakan saluran komunikasi tambahan antara manajemen pelaksana dengan manajemen puncak.

Ada tiga faktor yang membatasi pemeriksaan manajemen yaitu:
•Pengetahuan audit manajemen.
•Waktu audit.
•Biaya audit.

2.4 Tahap – tahap Audit Manajemen
1. Persiapan Pendahuluan. Informasi yang dikumpulkan dalam persiapan pendahuluan meliputi:
•Tujuan dan kebijaksanaan manajer unit organisasi yang diperiksa.
•Proses produksi.
•Sumber yang digunakan meliputi sumber keuangan, sumber bahan, sumber daya manusia.
•Elemen – elemen organisasi.
•Sistem pengendalian yang digunakan oleh unit organisasi yang diperiksa.

2. Penelitian Lapangan. Penelitian lapangan dilakukan dengan tujuan untuk menentukan luasnya dan tekanan audit manajemen.

3. Program Pemeriksaan. Penyusutan program pemeriksaan dalam bentuk dokumen tertulis dapat bermanfaat untuk:
•Perencanaan audit
•Menyediakan pedoman untuk pengumpulan dan evaluasi bukti pemeriksaan
•Menunjukkan langkah – langkah terinci untuk mengumpulkan dan menganalisis bukti yang cukup dan kompeten dalam rangka mencapai tujuan pemeriksaan yang telah ditentukan sebelumnya.

4. Pelaksanaan Pemeriksaan. Meliputi semua pelaksanaan langkah – langkah yang ada dalam program audit untuk memperoleh dan menganalisis bukti, menarik kesimpulan audit, dan menyusun rekomendasi.

5. Pelaporan dan Tindak Lanjut. Pelaporan merupakan tahap kritis audit manajemen. Dalam tahap ini temuan – temuan dan rekomendasi untuk perbaikan kelemahan dan kekurangan unit organisasi yang diperiksa dikomunikasikan kepada manajemernya sehingga manajernya dapat melaksanakan perbaikan – perbaikan terhadap unit organisasi yang dipimpinnya.

2.5 Syarat – syarat Efektivitas Audit Manajemen
Syarat – syarat efektivitas audit manajemen meliputi:
•Dukungan yang berkesinambungan dari organisasi secara menyeluruh terhadap pemeriksaan manajemen, khususnya dari manajemen puncak.
•Pengakuan dari para pemakai bahwa informasi yang dihasilkan oleh pemeriksaan manajemen penting dan bermanfaat.
•Kesadaran para pemeriksa itu sendiri terhadap status organisasi pemeriksa yang independent.

2.6 Aspek Hubungan Manusia Dalam Pemeriksaan Manajemen
Pertentangan antara manajemen dan karyawan unit organisasi yang diperiksa karena audit dapat mengakibatkan:
•Gangguan atau menambah pekerjaan karyawan unit organisasi yang diperiksa.
•Timbulnya kecendrungan dari manajemen dan karyawan unit organisasi yang diperiksa menjadi khawatir atau bersikap mempertahankan diri karena laporan audit dapat mengakibatkan diketahuinya kelemahan – kelemahan manajer unit yang diperiksa dalam melaksanakan wewenangnya.
•Timbulnya keinginan unit organisasi yang diperiksa agar laporan pemeriksaan hanya menyajikan informasi yang baik – baik saja menurut pandangannya, namun auditor harus melaporkan kelemahan – kelemahan dalam sistem perencanaan dan pengendalian unit tersebut.

BAB III
KESIMPULAN

Setelah dibahas dalam bab sebelumnya kita ketahui bahwa audit manajemen merupakan bagian dari audit intern. Audit manajemen sendiri ruang lingkupnya meliputi keuangan dan kepatuhan, kehematan dan efisiensi, dan hasil – hasil program dalam suatu organisasi, program, kegiatan, atau fungsi. Selain itu audit manajemen memiliki karakter dalam tujuan pemeriksaan, independensi, pendekatan sistematis, kriteria prestasi, bukti pemeriksaan, pelaporan dan rekomendasi.

1 komentar:

  1. kita juga punya nih jurnal Manajemen Audit, silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6210/1/18%20JURNAL.pdf
    semoga bermanfaat yaa :)

    BalasHapus

Powered By Blogger